Ramuan Obat Tanaman Buni atau Wuni Mengobati Penyakit Kencing Nanah,Darah Tinggi,Jantung Berdebar,Kurang Darah ,Efek Farmakologi dan Kandungan Kimia
BUNI / WUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng.)
Familia
Euphorbiaceae
Buni atau Wuni. Pohon buah, tinggi 15-30 m. Pohon berbatang sedang ini tersebar di Asia Tenggara dan Australia, di Jawa tumbuh liar di hutan atau ditanam di halaman dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.400 m dpi. Daun tunggal, bertangkai pendek, bentuknya. bulat telur sungsang sampai lanset, panjang 9-25 cm, tepi rata agak bergelombang, ujung meruncing, pangkal tumpul. Daun muda warnanya hijau muda, setelah tua menjadi hijau tua. Buni berumah dua, bunga dalam tandan, keluar dari ketiak daun atau di ujung percabangan. Buahnya kecil-kecil panjang sekitar 1 cm, bentuknya elips berwarna hijau, biia masak menjadi ungu kehitaman dan rasanya manis sedikit asam. Biji pipih dengan rusuk berbentuk jala. Daun muda rasanya sedikit asam, dapat disayur atau dimakan mentah sebagai lalab. Buah muda dirujak dengan buah lain, sedang yang masak dapat dimakan langsung, diekstrak dengan brandi, dibuat selai atau sirop. Daunnya oteh pembuat jamu disebut mojar, biasa dipakai untuk campuran ramuan jamu kesehatan. Perbanyakan dengan biji atau okulasi.
Nama Lokal :
Barune, huni, h. gedeh, h. wera (Sunda), wuni (Jawa); Burneh (Madura), buni, katakuti, kutikata (Maluku); Bune tedong (Makasar); U ye cah (China).
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Rasa asam. Peluruh keringat, hilangkan racun, hilangkan haus, meningkatkan sirkulasi darah.
KANDUNGAN KIMIA BUAH WUNI / BUNI : Kulit batang rasanya sepat, mengandung sedikit alkaloida yang beracun. Daun: Friedelin.
Buah Buni Obat untuk Penyakit / Gangguan Kurang darah, Darah kotor, Hipertensi, Jantung berdebar, Batuk, Pencernaan, Sipilis / Sifilis, Kencing nanah.
BAGIAN YANG DIPAKAI : Daun, ranting dan buah.
KEGUNAAN :
- Kurang darah, darah kotor.
- Tekanan darah tinggi.
- Jantung berdebar.
- Batuk, gangguan pencernaan.
- Sifilis, kencing nanah.
PEMAKAIAN :
Untuk minum : 30 – 50 buah masak atau 15-30 gr. daun direbus.
Pemakaian luar : Daun dicuci bersih lalu digiling halus, bubuhkan pada luka sifilis / sipilis atau bisul pada anak-anak.
CARA MENGOLAH BUAH BUNI / WUNI SEBAGAI OBAT
1. Darah tinggi :
Buah buni yang telah masak sebanyak 30 butir dicuci bersih.
Kunyah sampai halus, bijinya dibuang dan daging buahnya ditelan.
Segera minum air hangat 1 cangkir. Lakukan 2-3 kali sehari.
2. Jantung berdebar :
Buah buni yang telah masak sebanyak 25 buah, daun muda
kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis) sebanyak 6 lembar, daun
sembung (Blumea balsam itera L.) sebanyak 10 tembar, kayu
manis seukuran 1 jari, jahe sebesar 1/2 jari, gula enau 2 jari, dicuci
dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas air bersih
sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum.
Sehari 2 kali, setiap kali 1 gelas.
3. Kurang darah :
Buah buni yang telah masak sebanyak 50 buah, asam kawak
sebanyak 2 jari, rimpang kunyit seukuran 3/4 jari, dicuci lalu
ditumbuk sampai halus. Tambahkan 1/2 cangkir air minum dan
1 sendok makan madu, aduk sampai merata. Peras dan saring, lalu
diminum. Lakukan 2-3 kali sehari. dalam tandan, keluar dari
ketiak daun atau di ujung percabangan. Buahnya kecil-kecil
panjang sekitar 1 cm, bentuknya elips berwarna hijau, bila masak
menjadi ungu kehitaman dan rasanya manis sedikit asam. Biji
pipih dengan rusuk berbentuk jala.
4. Sifilis / Sipilis :
Buah buni yang telah masak sebanyak 50 buah, daun sambiloto
(Andrographis paniculata) sebanyak 50 lembar, daun ngokilo
sebanyak 7 lembar, daun paria hutan sebanyak 10 lembar, daun
pegagan (Centelia asiatica L.) 10 lembar, batang brotowali
(Tinospora crispa L.) seukuran 1 jari, gula enau sebesar 3 jari,
dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 4 gelas air
bersih, rebus sampai airnya tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin
disaring, lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar