Minggu, 15 Januari 2012

Tumbuhan Kecipir,Khasiat dan Manfaat "kecipir" Untuk Kesehatan


Tumbuhan Kecipir,Khasiat dan Manfaat "kecipir" Untuk Kesehatan


kecipirSalah satu kekayaan hayati yang hampir tak tersumberdayakan bahkan hampir terlupakan di masyarakat yaitu kecipir. Kecipir atau Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC ini merupakan tanaman asli tropika dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di beberapa daerah dikenal dengan nama Kacang belimbing (Sumatera Utara, Sumatera Barat), Kacang embing (Palembang), Jaat (Sunda), Cipir, Kecipir (Jawa), Kelongkang (Bali), Biraro (Menado, Ternate).


Sejak 1975, kecipir ternyata telah diprediksikan akan sangat menjajikan di masa depan sebagai bahan hayati bernilai ekonomi tinggi dan memiliki segudang manfaat, termasuk sebagai obat herbal. Tetapi kenyataan saat ini keberadaannya justru tidak disadari oleh masyarakat. Oleh karena itu mari kita telusuri kembali apa itu tanaman kecipir.

Deskripsi dan Manfaat Batang dan Umbi
Tanaman kecipir tumbuh merambat, membentuk semak. Tingginya bisa mencapai 3-4 m, dalam budidaya biasanya diberi penyangga, namun jika dibiarkan akan menutupi permukaan tanah. Batangnya silindris, beruas-ruas, jarang mengayu. Umbi kecipir rasanya agak manis, daging berwarna putih gading, berserat kokoh seperti apel, tetapi berbau kurang sedap. Protein umbinya (10,9 g) lima kali lebih tinggi dari kentang, gadung dan ubi jalar. Beberapa manfaat dari umbi kecipir:

- Umbi belum tua bisa dimakan sesudah dikukus/direbus/”dibubuy”;
- Dapat dibuat keripik setelah direbus, diiris tipis-tipis, dan digoreng. Umbi kecipir juga dapat dimakan seperti bengkuang;
- Di negara myanmar, umbi kecipir biasanya direbus sampai lunak dan dimakan sebagai snack bersama minyak nabati dan garam, dan
- Sebagai obat sariawan dengan ditambah gula batu.


Daun
Daun majemuk dengan anak daun tiga berbentuk segitiga, panjang 7,0-8,5cm, pertulangan menyirip, letak berselang-seling, warna hijau. Daun kecipir konon dapat digunakan sebagai obat sakit mata, sakit telinga, dan bisul. Daun, khususnya yang berwarna hijau gelap kaya akan provitamin A. Proteinnya (5,07,6 g) lebih tinggi dari daun singkong (6,9 g), bayam (3,6 g), daun talas (4,1 g) per 100 gramnya.

Bunga
Bunganya tunggal, tipe kupu-kupu, tumbuh dari ketiak daun, kelopaknya biasanya berwarna biru pucat dan memiliki keunggulan mampu menyerbuk sendiri. Seperti bunga gambas dan bunga turi, bunga kecipir juga enak dimakan mentah sebagai salad atau lalap, direbus, maupun digoreng. Rasanya enak seperti jamur. Bunganya dapat diolah menjadi bumbu, rempah-rempah, permen, dan bahan pewarna alami. Protein bunga kecipir (5,6 g) lebih besar dari jantung pisang (1,6 g) dan bunga gambas (1,3 g) per 100 gramnya.

buah kecipirBuah
Buah tipe polong, memanjang, berbentuk segiempat dengan sudut beringgit, panjang polong antara 5-35 cm, lebar sekitar 2,5 cm, mengandung 5-20 biji. Pemanenan dilakukan setelah tanaman berumur 80-120 hari, yaitu saat polong berumur kira-kira 21 hari terhitung sejak bunga mekar. Polong muda ,merupakan bagian tanaman yang paling banyak digunakan sebagai bahan sayuran, dapat dimakan mentah (sebagai lalap), direbus, atau dicampur sayuran lain sebagai sayur asam, sayur lodeh, urap, karedok, pecel, gado-gado. Juga dapat diolah dengan cara ditumis atau dioseng. Di Bangladesh, polong muda digoreng dan dimakan dengan ikan atau daging.

Seratus gram polong muda mengandung vitamin A (340-595 SI), zat besi (0,2-12,0 mg), vitamin C (21-37 mg), serta vitamin dan mineral penting lain. Sebagai sayuran, polong muda tak hanya unggul dalam gizi, cita rasanya juga khas.

Biji
Biji tanaman kecipir bulat dengan diameter 8-10mm, berwarna coklat hingga hitam. Berat berkisar 0,06 hingga 0,40 gram. Biji kecipir tua komposisi gizinya paling baik, meski lebih banyak digunakan sebagai benih ketimbang bahan pangan. Mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral cukup tinggi dibanding polong muda, umbi, dan daunnya.

Kecipir memiliki kandungan protein dan minyak/lemak yang sangat mirip dengan kedelai. Pada lingkungan tropik yang lembab kedelai sulit dibudidayakan dengan baik. Oleh sebab itu, kecipir lebih potensial dibudidayakan di Indonesia dibandingkan dengan kedelai.

Kecipir ternyata mengandung asam behenat yaitu asam lemak yang tidak diserap usus sehingga tidak menyebabkan kegemukan bila dikonsumsi banyak oleh manusia.


Semoga Bermanfaat


Sumber: majarimagazine.com
kecipir tanaman obat herbal potensial di indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar