Penyakit Hepatitis,Jenis-jenis Hepatitis,Gejala Hepatitis dan Pengobatan Alami Herbal Hepatitis
Larangga Mbojo Obat Tradisional Bima Indonesia
KISAH DI BALIK OBAT LARANGGA MBOJO
Selama 2 tahun, Abdullah Landa menahan derita, meski segala upaya penyembuhan telah dilakukan baik secara medis, sinshe, maupun tradisional.Bukannyamembaik.... namun bahkan ber -tambah parah. Puncaknya, ketika dokter pun akhirnya menyerah. Untunglah, sebagai insan yang mengenal Tuhan, keadaannya yang kian parah tidak membuatnya putus asa.Mendekatkan diri dan bermunajat kepada Allah , adalah satu-satunya pilihan untuk sembuh. Dan doanya pun terkabul dengan datangnya ilham lewat mimpi akan obat yang dapat menyem -buhkannya.Diraciknya sendiri ‘resep’ tersebut lalu ia konsumsi. Hasilnya, setelah tiga hari ia mengalami mencret dan keluar kotoran kehitaman bercampur lendir. Tapi badan mulai terasa sehat, muka kemerahan dan perut mulai mengempis, begitu pula kakinya.
Setengah bulan kemudian, kesehatan Abdullah Landa kembali seperti sediakala. Sesuatu yang tidak terbayangkan sebelumnya.
Betapa tidak, berdasar uji laboratorium SGPT turun dari 124 U/L turun menjadi 92 U/L dan turun lagi menjadi 1 U/L dalam waktu satu bulan, serta dapat merubah keadaan HBs Ag dari positif menjadi negatif dan anti HBs Ag dari positif (2/0) dan dokter menyatakan ia telah sembuh.Pengalaman ‘lolos dari maut’ itu pun ia tularkan ke beberapa teman yang menderita Hepatitis dan semuanya sembuh.
TESTIMONI :
Ibu Imam 33th, Jawa Timur
Awalnya isteri saya mengeluhkan sakit diseluruh badannya,terasa sangat lemah,lemas, batuk lebih dari seminggu, dan berat badan menurun. Setelah saya periksakan ke dokter isteri saya positif terkena hepatitis, saya tidak ingin ingin isteri saya konsumsi obat kimia, setelah itu saya mencoba mengkonsumsi larangga mbojo.
Ibu Kuntum Zahro Wardati (51th), Perum Karangjati, Blora, Jateng
Akhir Nopember 2008 perut saya membuncit, badan terasa lemas, kaki sering kram dan mata menguning. Setelah diperiksa dokter, ternyata saya terkena Hepatitis B kronis. Setelah minum Jamu Larangga Mbojo sebanyak 4 top les, Alhamdulillah saya sudah sembuh total dan bisa mengurus anak cucu, bahkan bepergian kemana-mana.
Pengertian Penyakit Hepatitis
Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita penyakit Hepatitis umumnya cenderung lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan hepatitis C. namun disini kita akan membahas pada fokus artikel penyakit Hepatitis A,B dan C.
Penyakit Hepatitis A
Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A) penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman yang terkomtaminasi, bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah. Sebagai contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air yang dicemari oleh kotoran manusia penderita.
Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan terjadi, barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala terserang penyakit Hepatitis A.
1. Gejala Hepatitis A
Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.
2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A
Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama munculnya yang disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul seperti paracetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.
Sedangkah langkah-langkah yang dapat diambil sebagai usaha pencegahan adalah dengan mencuci tangan dengan teliti, dan suntikan imunisasi dianjurkan bagi seseorang yang berada disekitar penderita.
Penyakit Hepatitis B
Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia, Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Seperti hal Hepatitis C, kedua penyakit ini dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati. Proses penularan Hepatitis B yaitu melalui pertukaran cairan tubuh atau kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi Hepatitis B.
Adapun beberapa hal yang menjadi pola penularan antara lain penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan, hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama. Hepatitis B dapat menyerang siapa saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang berusia produktif akan lebih beresiko terkena penyakit ini.
1. Gejala Hepatitis B
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.
2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B
Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi.
a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;
- Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari dokter.
- Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.
- Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil.
b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;
Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.
Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini, seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.
Penyakit Hepatitis C
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (VHC). Proses penularannya melalui kontak darah {transfusi, jarum suntik (terkontaminasi), serangga yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain disekitarnya}. Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas, akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun.
1. Gejala Hepatitis C
Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut "jaundice" (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.
2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C
Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa, Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium awalnya.
Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita penyakit Hepatitis umumnya cenderung lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan hepatitis C. namun disini kita akan membahas pada fokus artikel penyakit Hepatitis A,B dan C.
Penyakit Hepatitis A
Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A) penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman yang terkomtaminasi, bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah. Sebagai contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air yang dicemari oleh kotoran manusia penderita.
Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan terjadi, barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala terserang penyakit Hepatitis A.
1. Gejala Hepatitis A
Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.
2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A
Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama munculnya yang disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul seperti paracetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.
Sedangkah langkah-langkah yang dapat diambil sebagai usaha pencegahan adalah dengan mencuci tangan dengan teliti, dan suntikan imunisasi dianjurkan bagi seseorang yang berada disekitar penderita.
Penyakit Hepatitis B
Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia, Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Seperti hal Hepatitis C, kedua penyakit ini dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati. Proses penularan Hepatitis B yaitu melalui pertukaran cairan tubuh atau kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi Hepatitis B.
Adapun beberapa hal yang menjadi pola penularan antara lain penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan, hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama. Hepatitis B dapat menyerang siapa saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang berusia produktif akan lebih beresiko terkena penyakit ini.
1. Gejala Hepatitis B
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.
2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B
Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi.
a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;
- Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari dokter.
- Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.
- Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil.
b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;
Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.
Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini, seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.
Penyakit Hepatitis C
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (VHC). Proses penularannya melalui kontak darah {transfusi, jarum suntik (terkontaminasi), serangga yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain disekitarnya}. Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas, akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun.
1. Gejala Hepatitis C
Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut "jaundice" (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.
2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C
Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa, Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium awalnya.
Harga Ecer :Rp. 350.000,00
( GRATIS ONGKIR SELURUH INDONESIA
,INSYA ALLOH )
Pemesanan VIA SMS: 081904208042
( Format Harus Benar )
Pembelian Grosir : 085727487288
( GRATIS ONGKIR SELURUH INDONESIA
,INSYA ALLOH )
Pemesanan VIA SMS: 081904208042
( Format Harus Benar )
Pembelian Grosir : 085727487288
Larangga Mbojo Obat Tradisional Bima Indonesia
I.P Dep.Kes R.I.No.2333894
Komposisi: Phylantus niruriLinn..........10%, Colotropis gigantea ...........6%, Curcuma domestica Val..........7%, Orthosiphon stamineus Benth....8%, Hydrocatyle astatica Linn .....8%, Madu Sumbawa...................30%, Bahan-bahan lain sampai........100%.
ISI : 600 GRAM Khasiat : Memperbaiki fungsi liver/hati dan ginjal,Memperbaiki pen yakit kuning, maag, kencing manis, darah tinggi .
Komposisi: Phylantus niruriLinn..........10%, Colotropis gigantea ...........6%, Curcuma domestica Val..........7%, Orthosiphon stamineus Benth....8%, Hydrocatyle astatica Linn .....8%, Madu Sumbawa...................30%, Bahan-bahan lain sampai........100%.
ISI : 600 GRAM Khasiat : Memperbaiki fungsi liver/hati dan ginjal,Memperbaiki pen yakit kuning, maag, kencing manis, darah tinggi .
KISAH DI BALIK OBAT LARANGGA MBOJO
Larangga Mbojo adalah herbal pasta yang diramu oleh Abdullah Landa (Bima,NTB), berikut kutipan cerita .Bulan Nopember 1986, Abdullah Landa positif mengidap penyakit Hepatitis B kronis/lever serta komplikasi dengan penyakit darah tinggi, kencing manis, ginjal dan maag. Derita itu menyebabkan kepala pening, badan lemas, kuning, muka kusam, hati mengeras dan terasa perih, perut mual, kembung dan bengkak, sakit pinggang dan kepala bagian belakang terasa tegang.
Selama 2 tahun, Abdullah Landa menahan derita, meski segala upaya penyembuhan telah dilakukan baik secara medis, sinshe, maupun tradisional.Bukannyamembaik.... namun bahkan ber -tambah parah. Puncaknya, ketika dokter pun akhirnya menyerah. Untunglah, sebagai insan yang mengenal Tuhan, keadaannya yang kian parah tidak membuatnya putus asa.Mendekatkan diri dan bermunajat kepada Allah , adalah satu-satunya pilihan untuk sembuh. Dan doanya pun terkabul dengan datangnya ilham lewat mimpi akan obat yang dapat menyem -buhkannya.Diraciknya sendiri ‘resep’ tersebut lalu ia konsumsi. Hasilnya, setelah tiga hari ia mengalami mencret dan keluar kotoran kehitaman bercampur lendir. Tapi badan mulai terasa sehat, muka kemerahan dan perut mulai mengempis, begitu pula kakinya.
Setengah bulan kemudian, kesehatan Abdullah Landa kembali seperti sediakala. Sesuatu yang tidak terbayangkan sebelumnya.
Betapa tidak, berdasar uji laboratorium SGPT turun dari 124 U/L turun menjadi 92 U/L dan turun lagi menjadi 1 U/L dalam waktu satu bulan, serta dapat merubah keadaan HBs Ag dari positif menjadi negatif dan anti HBs Ag dari positif (2/0) dan dokter menyatakan ia telah sembuh.Pengalaman ‘lolos dari maut’ itu pun ia tularkan ke beberapa teman yang menderita Hepatitis dan semuanya sembuh.
TESTIMONI :
Ibu Imam 33th, Jawa Timur
Awalnya isteri saya mengeluhkan sakit diseluruh badannya,terasa sangat lemah,lemas, batuk lebih dari seminggu, dan berat badan menurun. Setelah saya periksakan ke dokter isteri saya positif terkena hepatitis, saya tidak ingin ingin isteri saya konsumsi obat kimia, setelah itu saya mencoba mengkonsumsi larangga mbojo.
Ibu Kuntum Zahro Wardati (51th), Perum Karangjati, Blora, Jateng
Akhir Nopember 2008 perut saya membuncit, badan terasa lemas, kaki sering kram dan mata menguning. Setelah diperiksa dokter, ternyata saya terkena Hepatitis B kronis. Setelah minum Jamu Larangga Mbojo sebanyak 4 top les, Alhamdulillah saya sudah sembuh total dan bisa mengurus anak cucu, bahkan bepergian kemana-mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar