Jumat, 27 Mei 2011

Mengantongi Ponsel di Celana Bisa Bikin Pria Mandul


Mengantongi Ponsel di Celana Bisa Bikin Pria Mandul
Penyebab pria mandul sangat beragam mulai dari cemaran bisphenol A dalam struk belanja hingga suhu tinggi di sekitar buah zakar saat memangku laptop. Ponsel juga bisa jadi pemicu, terutama jika sering dikantongi di celana.
Fakta ini terungkap dalam Fertility and Reproductive Medicine yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab baru-baru ini. Acara tersebut digelar oleh Lifeway Specialised Medical Centre dan diikuti sejumlah dokter ahli kesuburan dari berbagai negara.
Dalam simposium tersebut terungkap, tingkat kesuburan pria dalam 60 tahun terakhir mengalami penurunan cukup tajam yakni sekitar 50 persen. Penyebabnya tak lain adalah gaya hidup moderen yang telah menggeser gaya hidup sehat warisan nenek moyang.
Gaya hidup moderen menghasilkan banyak polusi berbahaya yang menurunkan kualitas sperma yang diproduksi oleh pria. Di antaranya adalah asap rokok, racun bisphenol A (BPA) dalam struk belanja dan plastik, pestisida dan asap kendaraan bermotor.
Selain itu, ponsel juga dituding sebagai produk gaya hidup moderen yang menyebabkan banyak pria zaman sekarang menjadi mandul. Ketika dikantongi di celana, radiasi yang dipancarkannya konon bisa mempengaruhi produksi sperma.
“Dibandingkan pada wanita, kesuburan pria lebih mudah terpengaruh oleh gelombang elektromagnet. Perbedaannya ada pada struktur organ reproduksinya,” ungkap peserta simposium, Dr Ashok Agarwal dari Cleveland Clinic seperti dikutip dari Khaleejtimes, Kamis (23/12/2010).
Dr Ashok memperkirakan pertumbuhan pengguna ponsel di seluruh dunia mencapai 40 persen tiap tahunnya. Peningkatan tertinggi terjadi di negara-negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi cukup pesat termasuk Uni Emirat Arab.
Sedangkan faktor lain yang juga berpengaruh adalah obesitas yang makin hari makin banyak menyerang pria di seluruh dunia. Dr Ashok mengatakan peningkatan indeks massa tubuh berkaitan erat dengan penurunan kualitas sperma yang diproduksi oleh pria. (up/ir)
***
AN Uyung Pramudiarja – detikHealth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar